JEDERRRR!!!!!
Pasti rasanya seperti
petir ya kalo mendengar suami ingin dipoligami. Yaaaa... gatau ding. Belum
pernah juga. Belum punya suami. Belum punya pacar *jones detected* T,T
Diduain pas pacaran
saja rasanya pengen teriak "KENAPA DUNIA TIDAK ADIL TUHAN????"
apalagi dipoligami. Mati gasik.
Saya menulis ini karena
tadi pagi iseng browsing tiba2 ngehits videonya mbak Ana Abdul Hamid. Belum
liat videonya? Ini deh linknya.. siap2 tisu ya. Kalo aku siap2 linggis.
Kebetulan akhir2 ini
isu poligami sedang dekat dengan hidup saya. Bukan berarti saya dalam kondisi
dipoligami atau akan dipoligami ya. Naudzubillahmindzalik. Jangan sampai.
*getok jidat kemeja* Tapi ada beberapa hal yang pertama adalah beberapa bulan
lalu saya dimintai pendapat oleh NetTV *edyan* *padahal cuma acara gimana
pendapat kamu* topiknya tentang poligami. Jadi gini:
HQ (Handika Question)
SA (Selma's Answer)
HQ : Menurut kamu apa
itu poligami?
SA : Menurut saya poligami
adalah suatu kondisi pernikahan dimana seorang suami memiliki lebih dari satu
istri. (menjawab dengan penuh percaya diri dan cengar cengir)
HQ : Menurut kamu boleh
ngga sih poligami?
SA : Yaa kalau saya sih
boleh secara resmi di undang2 kan disebutkan jika poligami diperbolehkan asal
dengan persetujuan istri. Namun secara pemahaman saya hal tersebut tidak boleh.
Syarat pernikahan adalah untuk mencapai tujuan pernikahan yang salah satunya
membina keluarga yang sakinah mawaddah warrohmah. Singkat arti kebahagiaan dan
sang istri tidak tersakiti. Ketika dipoligami, apakah ada sedetik pun wanita
merasa tersakiti? Ada. Walaupun hanya sedetik. Kemudian konsep keadilan,
kebahagiaan rasa cinta dan perhatian adalah sesuatu yang tidak terhitung dan
tidak mungkin dibagi sama rata.
Handika bertanya Selma
menjawab, lama2 nyaingi Mamah dan Aa' curhat dong -_-
Hal kedua adalah
percakapan saya dengan mas gigih tempo hari. Heran ni mas2 lagi bangun tidur
ngebahasnya berat amat, Poligami. Jiwaku menggebu2 sebagai seorang wanita yang
menolak sambil ngantuk2 dan dia dengan berbagai alibi membenarkan bahkan
memperjuangkan poligami. Gaya banget padahal pacar siji wae mbuh2an (__")
Ending percakapan adalah ngambek dengan kata pamungkas "Terserah deh teori
macem2 yang penting aku pribadi rak sudi dipoligami." Hebat kan kata2ku
-_-
Dan bukti yang
memaksaku untuk menulis artikel ini adalah pagi ini streaming video Ana Abdul
Hamid. Lanjut searching2.
Komentar aja sih ya. Soalnya
kalo komentar di beritanya susah log in nya TT
Buat mbak Ana:
Mbak kamu sangar. Gak
semua wanita berani berkata pada dunia indahnya sedihnya di poligami.
Walaupun tidak baik mengumbar aib suami, namun jika tidak ada referensi seorang
istri mana tau kalo dipoligami itu menyedihkan. Wanita harus saling bahu
membahu berbagi cerita pengalaman. Bikin skripsi aja butuh referensi apalagi
keputusan hidup dan mati masalah rumah tangga.
Salahmu cuma satu mbak,
kamu sok kuat. Kalo sedih mending nyerah aja dari awal daripada membuang2 waktu
setahun lebih dipoligami. Capek ati dan kasian anak2. Tapi mungkin mbaknya
belum tau kalo dipoligami itu sakit binggo ding karena belum baca referensi
*eh. Mungkin mbak Ana belum pernah diduakan mas Erick pas dulu pacaran *tear
Sarannya adalah life
must go on. Istrinya Pasha Ungu abis cerai dapet Gunawan pesepakbola yg keren
kan macho. Mbak juga cantik kaya Okky Agustina. Jangan pertaruhkan kebahagiaan
hidup mbak yang katanya cuma mampir
ngombe ini. Ketika seorang ibu menangis karena tersakiti, percayalah mbak
anaknya juga merasakan sakit yang tak berperi. Ketika seorang ayah memiliki Wanita
Gatel Tetangga *eh Wanita Idaman Lain (WIL), seorang anak merasakan hal
sangat pedih sakit perih marah pengen ndupak
raine wedokane -_- Walaupun rasa sakit anak tidak seberapa dibandingkan
ibunya.
Kalo mbak pengen tau
lebih, coba main ke guru BK sekolahan. Anak nakal disana karena masalah apa
aja. Pasti miris.
Kalau anak broken home katanya
hidupnya berantakan, lah anak yang ayahnya poligami emange gak sedih juga. lah
anak yang keluarganya genap aja banyak yg berantakan kok. Anak kaya yang emak
bapaknya kerja dari pagi pulang malem juga ada yang berantakan. Anak yang bapak
emaknya gak kerja juga ada yang berantakan *yojelas*. Semuanya tergantung treatment orangtuanya aja.
Didik anak sebaik2nya.
Untuk Mbak Putri (istri
kedua):
Maaf ya mbak bukannya
saya wanita yang tidak membela wanita. Wanita yang tidak adil. Lha tapi piye ya
mbak --,
Saya baca blog mbak
yang kayanya sedih dipoligami. Lha tapi KENAPA NULIS BEGITUAN?
Poligami kan karena
mbak. Mbak punya pilihan untuk menolak tapi malah menerima. Salah sendiri.
Semua masalah ini karena mbak *tear
Ketika mbak bilang
dipoligami itu sedih banget, ngebayangin gak sih berapa kali lipat rasa sedih
yang harus diterima istri pertama?
Mbak itu suami orang yang
sudah mengakadkan orang lain, bukan permen yang kalo diambil bisa beli lagi -_-
Untuk suami mbak Ana
dan mbak Putri:
Mbuhlah
mas. Mumet aku.
Ya itulah sedikit
komentar rumah tangga orang lain. Nggaya banget ya belum berumahtangga tapi
udah ngomentarin. Bukannya saya ingin mencampuri urusan pribadi orang lain. Lha
gimana udah diumbar kok. Bukan salah saya juga kan :D
Ya anggep aja saya
sahabat lama buat yang lain boleh banget konsultasi percintaan langsung email
aja -_-
Kalaupun saran saya
nggak mutu, seenggaknya ada yang mendengarkan. Wanita kan hanya butuh didengar.
Intinya sih, Selingkuh
ketika pacaran oke aja lah karena namanya pacaran kan ajang memilih pasangan
hidup. Yang gak dipilih ya gausah sedih. Suatu saat ada waktunya. Tapi jika
godaan datang dirumah tangga hal tersebut sungguh tidak bisa ditolerir bagi
saya. Kalo suamimu selingkuh, jelas kudu sabar. Tapi sesedih2nya selingkuh lebih sedih lagi pasti selingkuhan itu dijadikan istri. Otomatis kedudukannya sama. Apa arti semua kenangan yg telah kita lalui, apa arti perjuanganku mendampingimu dari nol TT *baper
Saya percaya, Keadilan
hanya milik Allah SWT. Kalau manusia ingin punya istri banyak dalam rangka
seperti Nabi Muhammad SAW. Plisdeh, kamu itu manusia biasa. Ilmunya terbatas.
Kemampuan terbatas. Kasusnya beda.
Maaf jika kata2 saya
menyakiti. Ini hanya perspektif saya. Mengungkapkan pandangan menurut saya.
Kalau menurut Anda bagaimana ya terserah Anda masing-masing. Intinya sih,
Uripmu Uripmu Uripku Uripku. Seneng yo moco ora yo monggo di close -,-
Foto background dan profil'e masih cubby..
BalasHapus