Rabu, 19 Desember 2012

sedikit petuah

Aku punya sedikit cerita nih,
Yaaah semi2 curhat gitu deh, dibarengi beberapa petuah dan wejangan :o
Aku yakin setiap orang pernah gagal. Menemukan kekecewaan dalam setiap lentik harapan mereka. Rasanya? Sakit. Lebih dari ditikung temen sendiri. Kekecewaan itu melukai setiap sudut terdalam dalam hati. Menjadi lebih sensitif merasakan ketidakadilan. Menghujam dan membunuh setiap langkah. Terkadang jika harus memilih aku lebih suka dihianati pacar (buka suami) daripada mimpi yang tak terwujud. *miris*
Apalagi jika kegagalan itu beruntun dan terjadi di setiap aspek yang kita gadang2. Rasanya ingin mati saja. Ngambek sama Tuhan. Kenapa aku ngga punya aspek yang kurajai? Selalu menjadi looser. Cuma bisa ngomong dan berambisi. Tak ada harapan. Menanyakan pada Nya sebenarnya apa yg digariskan oleh-Nya untukku.. Aku begitu lelah.. *kekeselen* *masuk angin*
Kenapa selalu mereka? Dia yang Kau beri segalanya. Segala kesuksesan yang kudambakan. Apa salahku apa kurangku? Apa salah aku bernafas? Aku juga ingin bahagia.. aku ingin memegang trophy. Aku ingin pula membanggakan kedua orangtuaku. Aku nggak pengen neko2 seperti dulu, aku ingin orangtuaku menangis bahagia memiliki aku. Bukan hanya selalu menjadi sebuah beban. *nangis haru*
Yahh.. beberapa waktu terkecewakan. Sebenere selalu sih. Lama-lama segala ambisi itu terkikis dan runtuh. Hidup lempeng tanpa tujuan. Terbiasa mendapatkan kegagalan. Menerima. Hidup isinya Cuma tidur makan bernafas tidur lagi. Flat enough -____- ati tentrem, nerimo. Pokok e isine nerimo. Injustice sudah tak dipedulikan lagi. Mungkin ini garisku. Sabar. Saking sabarnya di akali di aniyaya ya diterima. (beda tipis sama dudul)
Usaha itu ada. Selalu ada. Tapi mau bagaimana  lagi jika bukan jatahku. Ada-ada saja yang menggagalkannya. Bukannya mau menyalahkan yaa.. namanya aja orang gagal. Pasti jadi sensitif. Kalo dulu mungkin aku akan marah, membanting semuanya, misuh-misuh gak karuan dan lain-lain. Tapi sekarang rasanya aku tuh ‘nothing’, mau nangis darah aja rasanya udah ngga ada harganya. Bisane Cuma menerima sedih dan mungkin menangis. Saking kebangeten cobaannya. Seumur-umur aku susyah banget nangis. Sampe kadang aku ngira aku udah ngga punya hati kali ya. Tapi untuk kali ini aku begitu rapuh. Aku sendirian dan tak berguna.
Merenung. Lama kelamaan berfikir. Lalu tidur (-_____-) eh bukan. Lalu sadar. Tuhan pasti punya rencana untukku. Setiap orang punya jatah masing-masing. Mungkin saja sekarang mereka yang bersinar, tapi tak perlu dikhawatirkan. Roda itu berputar. Aku lebih suka bersinar disaat nanti, saat aku benar-benar membutuhkan sinar itu. Tuhan memberi apa yang kita butuhkan untuk kebaikan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar